Anti Oksidan dalam Secangkir Kopi


Minum kopi kini tidak hanya identik dengan kafein semata. Kopi juga mengandung senyawa antioksidan. Senyawa antioksidan dalam kopi mampu untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit seperti kanker, asam urat (rematik), dan juga menghambat penuaan dini, yang disebabkan radikal bebas.

Radikal bebas (free radical) ini merupakan suatu atom atau molekul yang mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan. Radikal bebas bisa dihasilkan dari dalam tubuh; dari hasil metabolisme sel normal. Radikal bebas juga bisa dihasilkan dari sumber-sumber eksternal yang masuk ke dalam tubuh; seperti polusi udara, radiasi, obat-obatan, dan lingkungan yang buruk (air dan makanan).

Dalam jumlah yang kecil (terkendali), radikal bebas berperan penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh. Namun jika radikal bebas jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh. Akumulasi kerusakan sel-sel dalam tubuh ini memicu timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, gangguan kekebalan tubuh (imunitas), penuaan dini, katarak, rematik, jantung, hingga kerusakan fungsi syaraf dan otak. Secara alami, tubuh manusia mempunyai mekanisme untuk mengatasi radikal bebas berlebih dengan memproduksi antioksidan.

Tetapi jika jumlah radikal bebas berlebih maka tubuh memerlukan antioksidan dari luar berupa asupan makanan bergizi dan suplemen. Berbagai zat gizi yang bersifat antioksidan tersebut banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan.

Antioksidan dibagi menjadi dua kelompok; antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Antioksidan sintetik diperoleh dari hasil sintesa kimia, sedang antioksidan alami terdapat dalam buah, sayuran dan juga biji-bijian. Kopi adalah salah satu biji yang mengandung antioksidan alami jenis polifenol. Selain itu, secara alami biji kopi mengandung senyawa-senyawa penting lainnya, seperti lemak, karbohidrat, protein, senyawa asam, vitamin, dan mineral.

Senyawa-senyawa tersebut membentuk citarasa khas kopi, dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Komposisi senyawa kimia dalam biji kopi terbentuk secara alami berdasarkan jenis tanaman kopi. Faktor lingkungan tumbuh, tingkat kematangan buah, proses pengolahan biji kopi hingga proses penyeduhan kopi membuat komposisi senyawa kimia dalam kopi berubah-ubah, sehingga perlu dikendalikan dengan baik.

Antioksidan yang terkandung dalam biji kopi berupa asam khlorogenat sebesar 8-10% basis kering. Kandungan asam ini akan berkurang ketika proses penyangraian suhu tinggi dilakukan. Sebagian dari asam khlorogenat berubah menjadi senyawa melanoidin, yang juga bersifat antioksidan. Kadar asam khlorogenat dalam biji kopi bervariasi ditentukan oleh faktor varietas tanaman kopi. Secara umum dalam seduhan kopi (200 ml) mengandung asam khlorogenat satu sampai satu setengah kali lebih tinggi daripada kandungan kafein.

Proses penyeduhan juga mempengaruhi tingkat oksidan secangkir kopi. Semakin banyak kopi yang terlarut dalam air maka makin banyak pula senyawa antioksidan yang terlarut. Cara penyajian espresso adalah cara terbaik untuk mendapatkan kandungan antioksidan. Cara penyeduhan biasa atau tubruk juga bisa dilakukan, namun kadar antioksidan masih tertinggal dari cara espresso.

Efek positif senyawa antioksidan dalam minuman kopi akan terdeteksi dalam jangka waktu yang panjang, ketika Anda rutin mengkonsumsi kopi dengan jumlah yang terkendali. Tentu saja ditambah dengan pola dan gaya hidup sehat; mengkonsumsi buah-buahan, sayuran serta aktivitas olahraga.

Siapa sih manusia yang tidak mau berumur panjang dan sehat?


Leave a Reply